Oleh : Dewi Rukmini
Sumber : www.youtube.com/watch?v=8C-JY2s8asE |
Partai Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)
resmi diaktifkan kembali dengan tajuk Masyumi Reborn. Pengaktifan kembali
Partai ini dipimpin oleh mantan ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonsia (DDII)
periode 2005-2011, KH. Ahmad Cholil Ridwan. Deklarasi Partai Masyumi Reborn
diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Milad ke-75 Masyumi di aula Masjid
Furqon, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (8/11/2020) via telekonferensi.
Dalam pidato politik Ahmad Cholil membicarakan hal-hal
yang mendasari deklarasi kembali Partai Masyumi Reborn. Ahmad Cholil tidak
hanya menyinggung bagaimana massa puluhan juta ormas Nadatul
Ulama
(NU) mendukung Jokowi
sehingga memenangkan Pemilu Presiden 2019, namun juga menyinggung kebijakan
Jokowi yang tidak memberikan kursi
Menteri Agama (Menag)
dan Menteri Pendidikan kepada NU dan Muhammadiyah seperti yang sudah-sudah.
“Tapi, setelah
Jokowi jadi presiden, Menag yang biasanya NU, Menteri Pendidikan yang biasanya
jatah Muhammadiyah tidak diberikan. Diberikanlah kepada Bapak mantan Jenderal
Fachrul Razi dan Menteri Pendidikan yang memiliki perusahaan Gojek. Itulah
kemampuan individu. Dalam situasi ini, wajib kita mendirikan partai Islam
ideologis kaffah,” Kata Cholil
Deklarasi Partai Masyumi Reborn ini mendapat tanggapan
dari berbagai pihak, salah satunya Partai Bulan Bintang (PBB) yang dalam
perjalannya mewarisi nilai-nilai Masyumi terdahulu. PBB mengaku tidak keberatan
dan tidak masalah dengan diresmikannya Partai Masyumi Reborn tersebut. Pihaknya
melalui Sekjen PBB, Afriansyah Ferry Noor, justru berharap Masyumi Reborn dapat
mengikuti pemilu sehingga dapat berkompetisi dengan baik dan sehat.
“Insya Allah tidak, malah jelas dan kita bisa berkompetisi dengan
baik dan sehat, kita harapkan Masyumi Reborn ini bisa ikut pemilu” jelas Afriansyah saat dihubungi detik.com, Sabtu
(7/11/2020).
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI
Dapil DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid, melalui platform Twitter memberikan selamat atas deklarasi kembalinya
Partai Masyumi Reborn. Pihaknya berharap Partai Masyumi Reborn dapat menjadi
teman PKS dalam mengawal demokrasi dan memperjuangkan kemaslahatan umat.
@PKSejahtera Ucapkan Selamat Atas Deklarasi Partai Masyumi Reborn. Dan Berharap Jadi Teman PKS Untuk Mengawal Demokrasi, Memperjuangkan Maslahat Umat, Dan Mengkritisi Pemerintah Agar Tak Keluar Dari Semangat Proklamasi dan Reformasi. https://t.co/cRORTei9iO
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) November 7, 2020
Sedangkan menurut pengamat politik dari Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi oleh detik.com Sabtu (7/11/2020), menilai
Masyumi Reborn dapat menciptakan ketegangan ideologi politik dengan kelompok
nasionalis jika tidak mengubah asas perjuangannya.
“Sebab Masyumi
lama punya semangat terlaksananya ajaran dan hukum islam bagi masyarakat dan negara. Apalagi masyumi lama dibubarkan karena sebagian
aktivisnya dituding terlibat gerakan separatis PRRI
(Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia). Karenyanya Masyumi Reborn mesti clear ideologinya apa” jelas Adi.
Sebagai informasi Masyumi adalah partai politik Islam
terbesar selama Era Demokrasi Liberal di Indonesia. Partai ini dibentuk oleh
Jepang yang menduduki Indonesia pada tahun 1943 dalam bentuk organisasi sebagai
upaya untuk mengendalikan umat Islam di Indonesia pada masa itu. Dalam waktu
satu tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Masyumi mampu menjadi
salah satu partai politik terbesar di Indonesia. Pada pemilihan umum 1955
Masyumi berhasil menduduki posisi kedua setelah Partai Nasional Indonesia
(PNI). Dan pada masa pemerintahan Soekarno 1960, Masyumi dibubarkan karena
dituding berada di balik aksi pemberontakan PRRI dua tahun sebelumnya.
0 Komentar