Sumber : CNN |
Kasus Kerumunan Barongsai di PIK
saat Imlek, membuat polisi bertindak tegas untuk mengamnkannya karena membuat
keramaian ditengah wabah pandemi ini, hal ini membuat beberap pelaksana acara
ditetapkan sebagai tersangka. Dewasa ini hak berekspresi semakin suram dimasa
pandemi ini. Barongsai yang notabene sebagai wujud syukur datangnya hari Imlek
membuat euforia perayaannya harus privat. Tapi kenapa harus Barongsai, kenapa
Barongsai selalu ada saat Imlek.
Barongsai dan Imlek
Dilansir dari China Highlights,
menurut kepercayaan tradisional Tiongkok, singa menandakan keberanian,
kekuatan, kebijaksanaan dan keunggulan. Barongsai dilakukan di
festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina untuk membawa
keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat. Tarian Barongsai dilakukan untuk
mengusir hantu dan roh jahat. Karena orang Tiongkok meyakini monster, hantu,
roh jahat dan raksasa seperti Nian takut akan suara keras. Barongsai adalah
salah satu tradisi terpenting saat Tahun Baru Cina. Untuk membawa kemakmuran
dan keberuntungan pada tahun yang akan datang. Sekaligus sebagai cara untuk
menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan.
Sejarah singkat
Barongsai
Dalam budaya Cina tradisional,
singa seperti naga Cina, hanyalah binatang yang ada dalam mitos. Tidak ada
singa yang sebenarnya di Cina melainkan datang melalui para pedagang Jalur
Sutra (Silk Road). Penguasa di tempat yang sekarang disebut Iran dan
Afghanistan, mengirim singa ke Kaisar Tiongkok sebagai hadiah untuk mendapatkan
hak berdagang dengan pedagang Jalur Sutra. Sebelum Dinasti Han (202 SM-220 M),
hanya beberapa singa yang mencapai Dataran Tengah dari wilayah barat Tiongkok
kuno (sekarang Xinjiang). Tarian singa berasal dari Dinasti Han tersebut. Saat
itu, orang-orang menirukan penampilan dan tindakan singa yang baru tiba dalam
sebuah pertunjukan, yang berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga
Kerajaan (220-280 M). Barongsai menjadi populer dengan munculnya agama Buddha
di Dinasti Utara dan Selatan (420-589 M). Pada Dinasti Tang (618-907), tarian
singa menjadi salah satu tarian istana. Setelah itu Barongsai menjadi
pertunjukan populer di antara orang-orang untuk berdoa untuk keberuntungan
selama Festival Musim Semi atau perayaan lainnya.
Legenda Barongsai
Menurut legenda Tiongkok, suatu
hari makhluk aneh muncul dan memangsa manusia dan binatang buas. Nama makhluk
buas itu adalah Nien (Nian) yang terdengar seperti kata Cina yang berarti
tahun. Makhluk itu sangat cepat dan ganas sehingga bahkan harimau tidak bisa
membunuhnya. Dalam keputusasaan, orang-orang menuju singa untuk meminta
bantuan. Singa bergegas menemukan musuh yang mengerikan dan berhasil
melukainya. Namun Nien yang terluka berhasil melarikan diri. Saat Nien
melarikan diri, ia berteriak, "Awas! Saya akan kembali dan membalas
dendam." Setahun kemudian, Nien kembali. Pada saat itu, singa begitu sibuk
dengan pekerjaan barunya menjaga gerbang kaisar sehingga tidak bisa membantu.
Penduduk desa buru-buru mengambil beberapa bambu dan kain dan membuat gambar
singa. Dua pria merangkak masuk ke dalam replika singa, berlari dan
berjingkrak-jingkrak. Menghadapi makhluk yang luar biasa ini, Nien lari lagi.
Maka pada Tahun Baru Cina, Tarian Singa (Barongsai) dilakukan untuk mengirim
ancaman untuk mengusir kejahatan selama setahun lagi.
Makna Tarian
Barongsai
Tarian Singa tidak hanya
dipandang sebagai pertunjukan kekuatan dan seni yang terampil tetapi juga
sebagai disiplin pikiran dan tubuh. Secara eksternal, Tarian Singa adalah
latihan tubuh penuh untuk meningkatkan kesehatan dan membutuhkan keterampilan
dan ketangkasan. Gerakan dalam tarian ini juga merupakan pengembangan kekuatan
batin dan disiplin diri untuk menerima tantangan hidup dengan keanggunan.
Transmisi tarian singa adalah penyampaian tradisi, garis keturunan,
keterampilan dan hubungan. Dibutuhkan rasa hormat, kesetiaan dan rasa hormat
kepada Sifu, pemimpin kelompok, sesama siswa dan bahkan pada kepala singa.
0 Komentar